
Perbedaan Akupuntur Tanam Benang dan Akupuntur Biasa di Wajah
Metode akupuntur dengan teknik penanaman benang merupakan salah satu metode alternatif akupuntur yang memiliki berbagai macam keuntungan dibandingkan teknik penusukan jarum atau teknik pemijatan dilihat dari segi kepraktisan. Penggunaan teknik akupuntur penanaman benang ini tidak memerlukan tindakan sistemik atau kontinuitas perangsangan dibandingkan teknik accupresure, accupuncture ataupun stapling.
Pastinya yang terbayang pertama kali ketika melakukan teknik penanaman benang pada lapisan permukaan kulit ini adalah rasa sakit dan nyeri yang diikuti dengan perdarahan.
Manfaat dari akupunktur tanam benang adalah :
- Tahan kenyang lebih lama
- Nafsu makan berkurang
- Mengurangi daya serap pencernaan
- Mengatur metabolisme dan saraf otot tubuh
- Meningkatkan pengeluaran energi dengan meningkatkan metabolisme dasar tubuh
- Mempercepat pembakaran lemak.
Penggunaan teknik penanaman benang pada wajah bisa saja menimbulkan bekas bentol atau lenting hingga periode 4 minggu pasca penanaman benang, sehingga bisa saja mengganggu estetika kecantikan dan penampilan. Berbeda halnya dengan penggunaan teknik akupuntur biasa yang tidak mengakibatkan timbulnya bentol, sehingga estetika penampilan tetap terjaga. Kontra Indikasi. Namun demikian, tidak semua orang dapat melakukan terapi akupuntur tanam benang ini, karena terdapat beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar. Beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar antara lain mereka yang memiliki kondisi fisik lemah atau mudah terserang penyakit, penderita jantung dan diabetes, hipertensi, mudah terserang keloid atau bahkan wanita yang sedang hamil, menyusui atau sedang datang bulan. Beberapa jenis pantangan atau kontra indikasi ini rentan menimbulkan gejala serangan gangguan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar